Standar Pengiriman Paket Per Ekspedisi

Kirim Paket ke Pelanggan Sesuai Ketentuan dari Ekspedisi di Everpro Shipping

Syarat dan ketentuan untuk mengirim paket di Everpro Shipping dengan 15+ pilihan jasa kirim.

Setiap pilihan jasa kirim atau ekspedisi yang ada di Everpro Shipping memiliki syarat dan ketentuan pengiriman yang perlu diperhatikan oleh penjual. Pastikan memahami ketentuan ini agar pengiriman berjalan lancar dan paket sampai tepat waktu dalam kondisi baik.

Nama Ekspedisi Standar Pengemasan
AnterAja Pengemasan paket, termasuk penempatan posisi paket di dalam kemasan, merupakan tanggung jawab Pengirim. Atas permintaan Pengirim, ANTERAJA dapat menyediakan layanan pengemasan paket sesuai standar pengiriman dengan biaya tambahan. Kerusakan atau kehilangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam pengemasan oleh Pengirim, merupakan tanggung jawab Pengirim.

Frozen Food
1. Parcel dijemput dan dikirim oleh kurir menggunakan tas khusus dan freezer untuk menjaga suhu ruangan antara -5 hingga 2 derajat Celsius.
2. Parcel beku yang diserahkan kepada Satria Anteraja harus sudah dalam keadaan beku sempurna (lebih baik di bawah -18 derajat Celsius untuk menjaga kualitas parcel).
3. Pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tidak bocor.
4. Maksimum berat paket adalah 5 kg.
5. Maksimum dimensi parcel adalah 30 cm x 30 cm x 20 cm.
6. Anteraja tidak bertanggung jawab atas kerusakan paket yang disebabkan oleh kemasan dan/atau pembekuan yang tidak baik dari pihak seller.
7. Jenis paket yang diterima harus sesuai dengan kategori barang yang masuk dalam kategori yang telah ditetapkan.
GoSend 1. Ukuran barang maksimal 70 x 50 x 50 cm
2. Berat barang yang akan dikirim, idealnya adalah 20kg agar bisa tetap aman ketika dibawa dengan sepeda motor
Indah Logistik Barang Elektronik
1. Paket elektronik dibungkus dengan plastik bubble, kemudian dimasukkan ke dalam box paket. Tutup box tersebut dan rapatkan dengan selotip menggunakan metode "H taping". Tambahkan bantalan foam atau styrofoam di sisi dalam box untuk perlindungan tambahan.
2. Selotip kembali hingga rapi untuk keamanan ekstra sesuai dengan nilai paket atau, jika diperlukan, dapat ditambahkan box kayu berlapis papan tripleks.

Sepeda Motor
1. Pastikan bahwa motor sudah steril dari bahan bakar dan oli.
2. Jika masih ditemukan bahan bakar dan oli, petugas ekspedisi wajib menguras dan memastikan kembali bahwa motor sudah dalam kondisi tanpa sisa bahan bakar dan oli.
3. Pengemasan motor terdiri dari tiga lapisan bahan pengemasan: lapisan pertama menggunakan bubble wrap (plastik bubble), lapisan kedua menggunakan corrugated paper (kertas bergelombang), dan lapisan ketiga menggunakan bubble wrap (plastik bubble) kembali.

Tanaman Hias
1. Petugas ekspedisi membuat kandang atau kerangka pengemasan berbentuk kotak, disesuaikan dengan tinggi dan lebar tanaman hias, menggunakan material kayu.
2. Setelah tanaman ditempatkan di kerangka kayu, tutup dengan bubble wrap (jangan terlalu rapat agar tanaman tetap mendapatkan cukup oksigen) untuk mencegah tanaman menjadi kering dan layu.
JNE Standar Pengemasan:
Kiriman berisi barang pecah belah atau barang yang rentan rusak tidak dapat dijamin. Untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat benturan dari luar (agar sesuai dengan standar keamanan pengiriman), barang tersebut harus dipacking menggunakan kayu.

Pengemasan menggunakan kayu akan menambah berat pengiriman, dan berat akhir barang setelah dipacking kayu tidak bisa diperkirakan sebelumnya (diketahui setelah proses pengemasan kayu selesai).

Perhitungan berat didasarkan pada berat aktual dan volumetrik, di mana perhitungan akan mengambil nilai yang lebih berat dan dilakukan oleh JNE. Rumus berat volumetrik adalah panjang x lebar x tinggi (cm) x 1 kg / 6000.
Untuk kiriman berisi barang rentan rusak dalam volume kecil, standar pengiriman menggunakan kardus yang kuat serta dilapisi double bubble wrap guna menghindari kerusakan.

Standar Pengemasan Kiriman Khusus:
Barang Pecah Belah:
Disarankan untuk menggunakan tambahan kemasan pada paket sebelum kemasan luar, dengan tambahan Bahan Bantalan & Pengisi:
• Chips Polistiren
• Butiran Polistiren
• Crumpled Paper
• Polistiren
• Bubble Wrap

Barang dengan Ukuran Tidak Beraturan:
Pengemasan ini ditujukan untuk barang-barang yang memiliki ukuran tidak beraturan atau terdiri dari berbagai produk dengan isi kemasan yang berbeda-beda.
Paket di dalam kardus harus dibungkus rapat dan sesuai agar mencegah pergerakan di dalam kardus selama proses pengiriman. Isi ruang kosong di dalam kardus dengan bahan pengisi, seperti kertas daur ulang, kertas kraft, busa, karton, plastik gelembung, vermiculite, atau polyethylene (PE).
J&T Express Barang Besar dan Panjang
Setiap barang yang dikirimkan pastikan memiliki kemasan luar atau kemasan commecial:
1. Lapisi barang dengan bubble wrap sebanyak 3 hingga 5 lapisan, disesuaikan dengan tingkat kerentanan paket.
2. Gunakan lakban secara padat untuk menghindari goncangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada isi paket.

Barang Cairan dan Pecah Belah
1. Pastikan barang dikemas menggunakan kardus.
2. Lapisi barang dengan bubble wrap sebanyak 3 hingga 5 lapisan, disesuaikan dengan tingkat kerentanan paket.
3. Sisipkan PE Foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan.
4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus.

Barang Elektronik
Setiap barang yang dikirimkan pastikan memiliki kemasan luar atau kemasan commecial:
1. Lapisi barang dengan bubble wrap.
2. Sisipkan PE Foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan.
3. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus.

Informasi ukuran paket
Ukuran paket harus lebih besar dari resi elektronik J&T Express (24 cm x 15 cm). Jika barang yang akan dikirimkan lebih kecil, bisa buat pengemasan yang lebih besar dan pastikan diberikan bantalan di dalamnya agar tidak bergerak selama pengiriman.

Cara penempelan lakban
1. Packing perlu dilakban dengan bentuk "#"
2. Pastikan bahwa lakban melekat dengan erat dan tidak menggelembung.
Lion Parcel Barang Mudah Pecah
1. Susun barang yang akan dikirim dengan rapi.
2. Lapisi barang yang mudah pecah menggunakan bubble wrap atau busa.
3. Masukkan barang ke dalam kotak atau kemasan yang kuat untuk mencegah kerusakan akibat tekanan.
4. Jangan biarkan ada ruang kosong di dalam kotak untuk mencegah benda berbenturan.
5. Lapisi kotak dengan plastik agar tidak ada air yang masuk ke dalam.
6. Pasang stiker "Fragile" atau "Mudah Pecah."

Produk Fashion
1. Lipat dan susun produk fashion dengan rapi.
2. Bungkus barang menggunakan plastik secara rapat dan kuat.
3. Untuk keamanan tambahan, kamu bisa melapisi kemasan paket dengan lakban.

Kosmetik dan Skin Care
1. Gunakan bungkus berlapis.
2. Lapisi dengan bubble wrap tebal atau selotip agar terlindungi dari benturan dan mencegah kebocoran produk.
3. Masukkan barang ke dalam kotak kardus atau kayu untuk melindungi isinya.
4. Lapisi lagi kotak dengan plastik atau selotip agar lebih tahan air.
5. Pasang stiker "Fragile" atau "Mudah Pecah."

Buku
1. Jika mengirim lebih dari satu buku, pastikan untuk menyusun buku-buku tersebut dengan rapi.
2. Bungkus buku dengan bubble wrap di seluruh bagiannya.
3. Bungkus lagi dengan plastik secara kuat dan rapat.
4. Untuk keamanan tambahan dan agar buku tidak basah, kamu bisa melapisi bagian luarnya dengan selotip.

Makanan
1.Jika makanan yang akan kamu kirim adalah makanan basah, usahakan untuk menggunakan kemasan vakum agar lebih tahan lama.
2.Pastikan kemasan tidak bocor saat hendak mengirimkannya menggunakan jasa pengiriman barang.
3. Susun makanan dengan rapi.
4. Bungkus dengan plastik wrap, lalu lapisi lagi dengan plastik biasa.
5. Untuk menghindari kebocoran, kamu juga bisa melapisi paket dengan selotip.
Paxel Barang Pecah Belah
1. Gunakan box/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat.
2. Tambahkan bubble wrap di dalam kotak/dus untuk menjaga keamanan paket.
3. Pastikan box/dus terisi penuh dan tidak ada ruang kosong agar dapat menahan guncangan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam kotak/dus.
4. Pastikan untuk melaporkan paket sebagai barang yang mudah pecah (fragile).

Makanan Kemasan
1. Pastikan makanan terisi penuh dan tidak ada ruang kosong untuk minimalisir kerusakan akibat guncangan selama proses pengiriman, karena sudah dipastikan paket akan terus bergerak hingga sampai ke alamat tujuan.
2. Pengisian dan pengemasan yang baik akan membuat makanan menjadi lebih aman, jadi tambahkan isi makanan agar paket menjadi penuh.

Makanan Beku
1. Gunakan plastik berlapis untuk mencegah kebocoran air atau embun dari produk frozen food kamu.
2. Tambahkan thermafreezer atau ice gel untuk menjaga suhu produk frozen food-mu selama proses pengiriman.
3. Gunakan kotak/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat.
4. Pastikan kotak/dus terisi penuh tanpa ruang kosong agar dapat menahan guncangan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam kotak/dus.
5. Jika produk memiliki bumbu, gunakan bumbu kering atau kurangi kadar air pada bumbu, lalu kemas dalam kemasan terpisah yang aman dari kebocoran.
6. Laporkan paket sebagai barang frozen.

Cara pengemasan makanan tahan lama atau makanan mudah rusak ( buah dan sayur )
1. Gunakan box/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat sebagai lapisan luar tambahan untuk wadah makanan atau kue kering.
2. Pastikan box/dus terisi penuh tanpa ruang kosong agar dapat menahan guncangan selama perjalanan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam box/dus.
3. Pastikan kamu melaporkan paket sebagai barang Makanan Tahan Lama atau Makanan Mudah Rusak.
ID Express Panduan lengkap untuk pengiriman paket ID Express, dapat dilihat di ID Standar Pengemasan. Catatan: Saat ini iDexpress tidak lagi menyediakan pengemasan kayu tambahan, karena itu disarankan kamu dapat melakukan tambahan pengemasan kayu sendiri bila dibutuhkan.
Pos Indonesia
1. Pilih jenis kemasan yang tepat:
Gunakan kotak karton untuk barang-barang ringan atau berbentuk kubus. Untuk barang yang lebih berat atau rapuh, gunakan kemasan yang lebih kuat seperti kardus ganda atau kotak kayu.

2. Gunakan lapisan pelindung:
Isi ruang kosong dalam kemasan dengan bahan pelindung seperti bubble wrap, kertas koran, atau polystyrene untuk mencegah barang bergerak, sehingga dapat meminimalkan benturan selama pengiriman.

3. Kemas terpisah barang ukuran kecil:
Jika produk yang dijual berukuran kecil atau merupakan barang pecah belah, sebaiknya dikemas secara terpisah dan dilapisi dengan kertas koran atau bubble wrap agar tidak berbenturan dengan barang lainnya.

4. Lindungi sudut kemasan:
Tambahkan bahan pelindung di sudut dan tepi kemasan, bagian yang paling rentan terhadap benturan, agar kemasan tidak mudah rusak. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah robekan di sudut-sudut kemasan.

5. Gunakan lakban:
Pastikan kemasan tertutup rapat dan kencangkan dengan pita perekat yang kuat agar barang tidak mudah keluar dari kemasan.

6. Cetak label pengiriman:
Tuliskan alamat pengirim dan penerima dengan jelas di kemasan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman. Jika ada instruksi khusus untuk pengiriman, pastikan juga ditulis dengan jelas.

7. Gunakan simbol peringatan:
Simbol pada kemasan berfungsi sebagai pengingat informasi kepada konsumen maupun kurir untuk berhati-hati saat memindahkan kemasan tersebut.

8. Periksa berat kemasan:
Pastikan berat dan dimensi kemasan sesuai dengan ketentuan pengiriman yang berlaku. Jika melebihi batas yang ditetapkan, biasanya akan dikenakan biaya tambahan.

9. Asuransikan barang kemasan:
Jika barang yang dikirimkan memiliki nilai tinggi, pertimbangkan untuk mengasuransikannya agar terlindungi dari kehilangan atau kerusakan.
REX Standar pengemasan REX mengacu pada standar pengemasan Everpro.
SAP Logistic 1. Pilih jenis kemasan yang tepat: Gunakan kotak karton untuk barang-barang ringan atau berbentuk kubus. Untuk barang yang lebih berat atau rapuh, gunakan kemasan yang lebih kuat seperti kardus ganda atau kotak kayu.

2. Gunakan lapisan pelindung: Isi ruang kosong dalam kemasan dengan bahan pelindung seperti bubble wrap, kertas koran, atau polystyrene untuk mencegah barang bergerak, sehingga dapat meminimalkan benturan selama pengiriman.

3. Kemas terpisah barang ukuran kecil: Jika produk yang dijual berukuran kecil atau merupakan barang pecah belah, sebaiknya dikemas secara terpisah dan dilapisi dengan kertas koran atau bubble wrap agar tidak berbenturan dengan barang lainnya.

4. Lindungi sudut kemasan: Tambahkan bahan pelindung di sudut dan tepi kemasan, bagian yang paling rentan terhadap benturan, agar kemasan tidak mudah rusak. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah robekan di sudut-sudut kemasan.

5. Gunakan lakban: Pastikan kemasan tertutup rapat dan kencangkan dengan pita perekat yang kuat agar barang tidak mudah keluar dari kemasan.
Sentral Cargo Pengemasan barang cair:
1. Pastikan barang terlindungi dengan lapisan ganda untuk menjaga tutup cairan tetap aman.
2. Masukkan cairan ke dalam wadah tahan air.
3. Letakkan barang yang telah dikemas ke dalam kotak karton.
4. Siapkan kotak dan rekatkan semua sisi pengemasan dengan selotip yang kuat.
5. Tandai kotak barangmu dengan label keamanan.

Pengemasan barang pecah belah:
1. Wajib memberikan perlindungan berlapis agar barang tetap aman sampai tujuan. Styrofoam berguna untuk mencegah terjadinya guncangan saat barang dikemas di dalam kardus atau peti kayu. Selain styrofoam, spons juga bisa menjadi alternatif untuk melindungi barang pecah belah dari guncangan. Setelah itu, lapisi dengan bubble wrap, selotip, dan plester.

2. Pilih kardus yang berukuran tepat dengan barang yang akan dikirim. Jika ukuran barang tidak sesuai dengan kardus, akan berisiko merusak barang selama perjalanan. Ini juga membantu mencegah terjadinya guncangan yang dapat merobek kardus nantinya.

3. Jika ingin melakukan pengemasan barang dengan keamanan tinggi, sebaiknya gunakan peti kayu dalam proses pengiriman. Barang pecah belah seperti gelas, piring, atau hiasan dinding sebaiknya dikemas menggunakan peti kayu.

4. Beri tanda ‘fragile’ pada permukaan kardus atau peti kayu. Kamu bisa memasangnya sendiri atau meminta pihak layanan ekspedisi untuk memasangkannya. Ini akan memberitahu kurir tentang kondisi barang di dalam paket agar mereka lebih berhati-hati saat membawanya. Buatlah stiker atau tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dan pasang di tempat yang mudah terlihat.
SiCepat 1. Pengirim wajib mengemas barang kirimannya dengan baik untuk melindungi isi barang selama proses pengiriman.
2. Pengirim wajib memberitahukan dengan jelas dan benar mengenai isi dan nilai barang kiriman. Keterangan yang tidak benar mengenai hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
3. Berat maksimum per paket adalah 30 kg.
4. Panjang maksimum per paket adalah 200 cm.
5. Ukuran keseluruhan (kombinasi panjang + keliling) adalah 333 cm.
6. Nilai barang maksimum adalah Rp 780.000.000,-.
7. Bukan barang perhiasan dengan nilai melebihi Rp 7.800.000,-.
8. Perhitungan berat dimensi adalah panjang x lebar x tinggi (dalam cm) / 5000, dengan satuan kg.
Grab 1. Berat maksimum paket per pelanggan adalah 5 kg.
2. Ukuran kemasan/paket maksimum per pelanggan adalah 35 cm x 30 cm x 30 cm (kira-kira setara dengan 3 tumpuk kotak sepatu).
3. Nilai barang yang dapat ditanggung maksimum adalah 10 kali ongkos kirim atau maksimal Rp 1.000.000,-.
4. Wajib mencantumkan nama, alamat lengkap, nomor telepon pengirim dan penerima, jenis barang, serta nilai barang.
5. Paket harus dikemas dengan bahan tahan benturan (kardus/karton berlapis atau plastik keras).

Penanganan Khusus:
Fragile Item (Barang Pecah Belah)
1. Terdapat stiker "Fragile."
2. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan.
3. Isi dan kemasan paket dilapisi tambahan berupa "plastik gelembung udara" atau "packing kayu."

Food (Khusus Makanan Kering/Tahan Lama)
1. Terdapat keterangan bahwa paket berisi makanan.
2. Pastikan kemasan kedap udara agar tidak terkontaminasi bau atau kotoran.
3. Terdapat stiker "Fragile."
4. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan.
5. Terdapat kemasan tambahan berupa "packing kayu" atau sejenisnya.

Obat-obatan (Khusus Obat yang Dijual Bebas)
1. Terdapat keterangan bahwa paket berisi obat-obatan.
2. Pastikan kemasan kedap udara agar tidak terkontaminasi bau atau kotoran.
3. Terdapat stiker "Fragile."
4. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan.
5. Isi dan kemasan paket dilapisi tambahan berupa "plastik gelembung udara," "packing kayu," atau sejenisnya.
J&T Cargo Barang Besar dan Panjang
1. Pastikan setiap barang yang dikirimkan memiliki kemasan luar.
2. Kemas barang dengan 3 hingga 5 lapis bubble wrap sesuai dengan kerentanan paket.
3. Kemas dengan selotip yang cukup untuk menghindari goncangan yang dapat merusak isi paket.

Barang Elektronik
1. Pastikan setiap barang yang dikirimkan memiliki kemasan luar.
2. Kemas barang dengan bubble wrap.
3. Sisipkan PE foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan.
4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus.

Barang Cairan dan Pecah Belah
1. Pastikan barang dikemas menggunakan kardus.
2. Kemas barang dengan 3 hingga 5 lapis bubble wrap sesuai dengan kerentanan paket.
3. Sisipkan PE foam di setiap sisi kardus untuk meredam benturan.
4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus.