
Cashback besar, layanan lengkap
Dijamin 1×24 jam setelah delivered
Didukung teknologi dan support sigap
Bebas manual tanpa biaya per hit

Scale tanpa limit dan bebas restrict
WABA resmi simple dan affordable
Loading cepat, tracking makin akurat
Kelola data pelanggan dengan CRM

Dongkrak penjualan dengan praktek tersertifikasi
Urus Shop, konten FYP, Live, sampai GMV Max
Belajar tingkatin order dari para mentor Everpro
Miliki LP yang didesain khusus untuk konversi

Pelajari cara, tips, dan trik pakai Everpro
Dapatkan berbagai inspirasi buat bisnismu
Belajar Live, online bareng komunitas

Cari tahu ongkir dan cashback di Everpro
Dapatkan proses terkini dari nomor resimu
Temukan kode pos akurat untuk alamat tujuanmu
Syarat dan ketentuan untuk mengirim paket di Everpro Shipping dengan 12+ pilihan jasa kirim.
Setiap pilihan jasa kirim atau ekspedisi yang ada di Everpro Shipping memiliki syarat dan ketentuan pengiriman yang perlu diperhatikan oleh penjual. Pastikan memahami ketentuan ini agar pengiriman berjalan lancar dan paket sampai tepat waktu dalam kondisi baik.
| Nama Ekspedisi | Standar Pengemasan |
|---|---|
| AnterAja | Pengemasan paket, termasuk penempatan posisi paket di dalam kemasan, merupakan tanggung jawab Pengirim. Atas permintaan Pengirim, ANTERAJA dapat menyediakan layanan pengemasan paket sesuai standar pengiriman dengan biaya tambahan. Kerusakan atau kehilangan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam pengemasan oleh Pengirim, merupakan tanggung jawab Pengirim. Frozen Food 1. Parcel dijemput dan dikirim oleh kurir menggunakan tas khusus dan freezer untuk menjaga suhu ruangan antara -5 hingga 2 derajat Celsius. 2. Parcel beku yang diserahkan kepada Satria Anteraja harus sudah dalam keadaan beku sempurna (lebih baik di bawah -18 derajat Celsius untuk menjaga kualitas parcel). 3. Pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tidak bocor. 4. Maksimum berat paket adalah 5 kg. 5. Maksimum dimensi parcel adalah 30 cm x 30 cm x 20 cm. 6. Anteraja tidak bertanggung jawab atas kerusakan paket yang disebabkan oleh kemasan dan/atau pembekuan yang tidak baik dari pihak seller. 7. Jenis paket yang diterima harus sesuai dengan kategori barang yang masuk dalam kategori yang telah ditetapkan. |
| GoSend | 1. Ukuran barang maksimal 70 x 50 x 50 cm 2. Berat barang yang akan dikirim, idealnya adalah 20kg agar bisa tetap aman ketika dibawa dengan sepeda motor |
| Indah Logistik | Barang Elektronik 1. Paket elektronik dibungkus dengan plastik bubble, kemudian dimasukkan ke dalam box paket. Tutup box tersebut dan rapatkan dengan selotip menggunakan metode "H taping". Tambahkan bantalan foam atau styrofoam di sisi dalam box untuk perlindungan tambahan. 2. Selotip kembali hingga rapi untuk keamanan ekstra sesuai dengan nilai paket atau, jika diperlukan, dapat ditambahkan box kayu berlapis papan tripleks. Tanaman Hias 1. Petugas ekspedisi membuat kandang atau kerangka pengemasan berbentuk kotak, disesuaikan dengan tinggi dan lebar tanaman hias, menggunakan material kayu. 2. Setelah tanaman ditempatkan di kerangka kayu, tutup dengan bubble wrap (jangan terlalu rapat agar tanaman tetap mendapatkan cukup oksigen) untuk mencegah tanaman menjadi kering dan layu. |
| JNE | Standar Pengemasan: Kiriman berisi barang pecah belah atau barang yang rentan rusak tidak dapat dijamin. Untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat benturan dari luar (agar sesuai dengan standar keamanan pengiriman), barang tersebut harus dipacking menggunakan kayu. Pengemasan menggunakan kayu akan menambah berat pengiriman, dan berat akhir barang setelah dipacking kayu tidak bisa diperkirakan sebelumnya (diketahui setelah proses pengemasan kayu selesai). Perhitungan berat didasarkan pada berat aktual dan volumetrik, di mana perhitungan akan mengambil nilai yang lebih berat dan dilakukan oleh JNE. Rumus berat volumetrik adalah panjang x lebar x tinggi (cm) x 1 kg / 6000. Untuk kiriman berisi barang rentan rusak dalam volume kecil, standar pengiriman menggunakan kardus yang kuat serta dilapisi double bubble wrap guna menghindari kerusakan. Standar Pengemasan Kiriman Khusus: Barang Pecah Belah: Disarankan untuk menggunakan tambahan kemasan pada paket sebelum kemasan luar, dengan tambahan Bahan Bantalan & Pengisi: Notes: Untuk pengiriman barang pecah belah, saat ini JNE hanya bisa di dalam kota saja (City to City) dan tidak bisa melakukan pengiriman ke luar kota (Non City to City). Contoh: Jakarta (Menteng) ke Jakarta (Cakung) ✅ Jakarta (Menteng) ke Jawa Timur (Surabaya) ❌ Barang dengan Ukuran Tidak Beraturan: Pengemasan ini ditujukan untuk barang-barang yang memiliki ukuran tidak beraturan atau terdiri dari berbagai produk dengan isi kemasan yang berbeda-beda. Paket di dalam kardus harus dibungkus rapat dan sesuai agar mencegah pergerakan di dalam kardus selama proses pengiriman. Isi ruang kosong di dalam kardus dengan bahan pengisi, seperti kertas daur ulang, kertas kraft, busa, karton, plastik gelembung, vermiculite, atau polyethylene (PE). |
| J&T Express | Barang Besar dan Panjang Setiap barang yang dikirimkan pastikan memiliki kemasan luar atau kemasan commecial: 1. Lapisi barang dengan bubble wrap sebanyak 3 hingga 5 lapisan, disesuaikan dengan tingkat kerentanan paket. 2. Gunakan lakban secara padat untuk menghindari goncangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada isi paket. Barang Cairan dan Pecah Belah 1. Pastikan barang dikemas menggunakan kardus. 2. Lapisi barang dengan bubble wrap sebanyak 3 hingga 5 lapisan, disesuaikan dengan tingkat kerentanan paket. 3. Sisipkan PE Foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan. 4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus. Barang Elektronik Setiap barang yang dikirimkan pastikan memiliki kemasan luar atau kemasan commecial: 1. Lapisi barang dengan bubble wrap. 2. Sisipkan PE Foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan. 3. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus. Informasi ukuran paket Ukuran paket harus lebih besar dari resi elektronik J&T Express (24 cm x 15 cm). Jika barang yang akan dikirimkan lebih kecil, bisa buat pengemasan yang lebih besar dan pastikan diberikan bantalan di dalamnya agar tidak bergerak selama pengiriman. Cara penempelan lakban 1. Packing perlu dilakban dengan bentuk "#" 2. Pastikan bahwa lakban melekat dengan erat dan tidak menggelembung. |
| Lion Parcel | Barang Mudah Pecah 1. Susun barang yang akan dikirim dengan rapi. 2. Lapisi barang yang mudah pecah menggunakan bubble wrap atau busa. 3. Masukkan barang ke dalam kotak atau kemasan yang kuat untuk mencegah kerusakan akibat tekanan. 4. Jangan biarkan ada ruang kosong di dalam kotak untuk mencegah benda berbenturan. 5. Lapisi kotak dengan plastik agar tidak ada air yang masuk ke dalam. 6. Pasang stiker "Fragile" atau "Mudah Pecah." Produk Fashion 1. Lipat dan susun produk fashion dengan rapi. 2. Bungkus barang menggunakan plastik secara rapat dan kuat. 3. Untuk keamanan tambahan, kamu bisa melapisi kemasan paket dengan lakban. Kosmetik dan Skin Care 1. Gunakan bungkus berlapis. 2. Lapisi dengan bubble wrap tebal atau selotip agar terlindungi dari benturan dan mencegah kebocoran produk. 3. Masukkan barang ke dalam kotak kardus atau kayu untuk melindungi isinya. 4. Lapisi lagi kotak dengan plastik atau selotip agar lebih tahan air. 5. Pasang stiker "Fragile" atau "Mudah Pecah." Buku 1. Jika mengirim lebih dari satu buku, pastikan untuk menyusun buku-buku tersebut dengan rapi. 2. Bungkus buku dengan bubble wrap di seluruh bagiannya. 3. Bungkus lagi dengan plastik secara kuat dan rapat. 4. Untuk keamanan tambahan dan agar buku tidak basah, kamu bisa melapisi bagian luarnya dengan selotip. Makanan 1.Jika makanan yang akan kamu kirim adalah makanan basah, usahakan untuk menggunakan kemasan vakum agar lebih tahan lama. 2.Pastikan kemasan tidak bocor saat hendak mengirimkannya menggunakan jasa pengiriman barang. 3. Susun makanan dengan rapi. 4. Bungkus dengan plastik wrap, lalu lapisi lagi dengan plastik biasa. 5. Untuk menghindari kebocoran, kamu juga bisa melapisi paket dengan selotip. |
| Paxel | Barang Pecah Belah 1. Gunakan box/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat. 2. Tambahkan bubble wrap di dalam kotak/dus untuk menjaga keamanan paket. 3. Pastikan box/dus terisi penuh dan tidak ada ruang kosong agar dapat menahan guncangan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam kotak/dus. 4. Pastikan untuk melaporkan paket sebagai barang yang mudah pecah (fragile). Makanan Kemasan 1. Pastikan makanan terisi penuh dan tidak ada ruang kosong untuk minimalisir kerusakan akibat guncangan selama proses pengiriman, karena sudah dipastikan paket akan terus bergerak hingga sampai ke alamat tujuan. 2. Pengisian dan pengemasan yang baik akan membuat makanan menjadi lebih aman, jadi tambahkan isi makanan agar paket menjadi penuh. Makanan Beku 1. Gunakan plastik berlapis untuk mencegah kebocoran air atau embun dari produk frozen food kamu. 2. Tambahkan thermafreezer atau ice gel untuk menjaga suhu produk frozen food-mu selama proses pengiriman. 3. Gunakan kotak/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat. 4. Pastikan kotak/dus terisi penuh tanpa ruang kosong agar dapat menahan guncangan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam kotak/dus. 5. Jika produk memiliki bumbu, gunakan bumbu kering atau kurangi kadar air pada bumbu, lalu kemas dalam kemasan terpisah yang aman dari kebocoran. 6. Laporkan paket sebagai barang frozen. Cara pengemasan makanan tahan lama atau makanan mudah rusak ( buah dan sayur ) 1. Gunakan box/dus yang terbuat dari material yang aman dan kuat sebagai lapisan luar tambahan untuk wadah makanan atau kue kering. 2. Pastikan box/dus terisi penuh tanpa ruang kosong agar dapat menahan guncangan selama perjalanan. Kamu bisa menggunakan tambahan bubble wrap atau kertas untuk mengisi ruang antara barang dan sisi dalam box/dus. 3. Pastikan kamu melaporkan paket sebagai barang Makanan Tahan Lama atau Makanan Mudah Rusak. |
| ID Express | Panduan lengkap untuk pengiriman paket ID Express, dapat dilihat di ID Standar Pengemasan. Catatan: Saat ini iDexpress tidak lagi menyediakan pengemasan kayu tambahan, karena itu disarankan kamu dapat melakukan tambahan pengemasan kayu sendiri bila dibutuhkan. |
| Pos Indonesia | 1. Pilih jenis kemasan yang tepat: Gunakan kotak karton untuk barang-barang ringan atau berbentuk kubus. Untuk barang yang lebih berat atau rapuh, gunakan kemasan yang lebih kuat seperti kardus ganda atau kotak kayu. 2. Gunakan lapisan pelindung: Isi ruang kosong dalam kemasan dengan bahan pelindung seperti bubble wrap, kertas koran, atau polystyrene untuk mencegah barang bergerak, sehingga dapat meminimalkan benturan selama pengiriman. 3. Kemas terpisah barang ukuran kecil: Jika produk yang dijual berukuran kecil atau merupakan barang pecah belah, sebaiknya dikemas secara terpisah dan dilapisi dengan kertas koran atau bubble wrap agar tidak berbenturan dengan barang lainnya. 4. Lindungi sudut kemasan: Tambahkan bahan pelindung di sudut dan tepi kemasan, bagian yang paling rentan terhadap benturan, agar kemasan tidak mudah rusak. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah robekan di sudut-sudut kemasan. 5. Gunakan lakban: Pastikan kemasan tertutup rapat dan kencangkan dengan pita perekat yang kuat agar barang tidak mudah keluar dari kemasan. 6. Cetak label pengiriman: Tuliskan alamat pengirim dan penerima dengan jelas di kemasan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman. Jika ada instruksi khusus untuk pengiriman, pastikan juga ditulis dengan jelas. 7. Gunakan simbol peringatan: Simbol pada kemasan berfungsi sebagai pengingat informasi kepada konsumen maupun kurir untuk berhati-hati saat memindahkan kemasan tersebut. 8. Periksa berat kemasan: Pastikan berat dan dimensi kemasan sesuai dengan ketentuan pengiriman yang berlaku. Jika melebihi batas yang ditetapkan, biasanya akan dikenakan biaya tambahan. 9. Asuransikan barang kemasan: Jika barang yang dikirimkan memiliki nilai tinggi, pertimbangkan untuk mengasuransikannya agar terlindungi dari kehilangan atau kerusakan. |
| REX | Standar pengemasan REX mengacu pada standar pengemasan Everpro. |
| SAPX Express | 1. Pilih jenis kemasan yang tepat: Gunakan kotak karton untuk barang-barang ringan atau berbentuk kubus. Untuk barang yang lebih berat atau rapuh, gunakan kemasan yang lebih kuat seperti kardus ganda atau kotak kayu. 2. Gunakan lapisan pelindung: Isi ruang kosong dalam kemasan dengan bahan pelindung seperti bubble wrap, kertas koran, atau polystyrene untuk mencegah barang bergerak, sehingga dapat meminimalkan benturan selama pengiriman. 3. Kemas terpisah barang ukuran kecil: Jika produk yang dijual berukuran kecil atau merupakan barang pecah belah, sebaiknya dikemas secara terpisah dan dilapisi dengan kertas koran atau bubble wrap agar tidak berbenturan dengan barang lainnya. 4. Lindungi sudut kemasan: Tambahkan bahan pelindung di sudut dan tepi kemasan, bagian yang paling rentan terhadap benturan, agar kemasan tidak mudah rusak. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah robekan di sudut-sudut kemasan. 5. Gunakan lakban: Pastikan kemasan tertutup rapat dan kencangkan dengan pita perekat yang kuat agar barang tidak mudah keluar dari kemasan. |
| Sentral Cargo | Pengemasan barang cair: 1. Pastikan barang terlindungi dengan lapisan ganda untuk menjaga tutup cairan tetap aman. 2. Masukkan cairan ke dalam wadah tahan air. 3. Letakkan barang yang telah dikemas ke dalam kotak karton. 4. Siapkan kotak dan rekatkan semua sisi pengemasan dengan selotip yang kuat. 5. Tandai kotak barangmu dengan label keamanan. Pengemasan barang pecah belah: 1. Wajib memberikan perlindungan berlapis agar barang tetap aman sampai tujuan. Styrofoam berguna untuk mencegah terjadinya guncangan saat barang dikemas di dalam kardus atau peti kayu. Selain styrofoam, spons juga bisa menjadi alternatif untuk melindungi barang pecah belah dari guncangan. Setelah itu, lapisi dengan bubble wrap, selotip, dan plester. 2. Pilih kardus yang berukuran tepat dengan barang yang akan dikirim. Jika ukuran barang tidak sesuai dengan kardus, akan berisiko merusak barang selama perjalanan. Ini juga membantu mencegah terjadinya guncangan yang dapat merobek kardus nantinya. 3. Jika ingin melakukan pengemasan barang dengan keamanan tinggi, sebaiknya gunakan peti kayu dalam proses pengiriman. Barang pecah belah seperti gelas, piring, atau hiasan dinding sebaiknya dikemas menggunakan peti kayu. 4. Beri tanda ‘fragile’ pada permukaan kardus atau peti kayu. Kamu bisa memasangnya sendiri atau meminta pihak layanan ekspedisi untuk memasangkannya. Ini akan memberitahu kurir tentang kondisi barang di dalam paket agar mereka lebih berhati-hati saat membawanya. Buatlah stiker atau tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dan pasang di tempat yang mudah terlihat. |
| SiCepat | 1. Pengirim wajib mengemas barang kirimannya dengan baik untuk melindungi isi barang selama proses pengiriman. 2. Pengirim wajib memberitahukan dengan jelas dan benar mengenai isi dan nilai barang kiriman. Keterangan yang tidak benar mengenai hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. 3. Berat maksimum per paket adalah 30 kg. 4. Panjang maksimum per paket adalah 200 cm. 5. Ukuran keseluruhan (kombinasi panjang + keliling) adalah 333 cm. 6. Nilai barang maksimum adalah Rp 780.000.000,-. 7. Bukan barang perhiasan dengan nilai melebihi Rp 7.800.000,-. 8. Perhitungan berat dimensi adalah panjang x lebar x tinggi (dalam cm) / 5000, dengan satuan kg. |
| Grab | 1. Berat maksimum paket per pelanggan adalah 5 kg. 2. Ukuran kemasan/paket maksimum per pelanggan adalah 35 cm x 30 cm x 30 cm (kira-kira setara dengan 3 tumpuk kotak sepatu). 3. Nilai barang yang dapat ditanggung maksimum adalah 10 kali ongkos kirim atau maksimal Rp 1.000.000,-. 4. Wajib mencantumkan nama, alamat lengkap, nomor telepon pengirim dan penerima, jenis barang, serta nilai barang. 5. Paket harus dikemas dengan bahan tahan benturan (kardus/karton berlapis atau plastik keras). Penanganan Khusus: Fragile Item (Barang Pecah Belah) 1. Terdapat stiker "Fragile." 2. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan. 3. Isi dan kemasan paket dilapisi tambahan berupa "plastik gelembung udara" atau "packing kayu." Food (Khusus Makanan Kering/Tahan Lama) 1. Terdapat keterangan bahwa paket berisi makanan. 2. Pastikan kemasan kedap udara agar tidak terkontaminasi bau atau kotoran. 3. Terdapat stiker "Fragile." 4. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan. 5. Terdapat kemasan tambahan berupa "packing kayu" atau sejenisnya. Obat-obatan (Khusus Obat yang Dijual Bebas) 1. Terdapat keterangan bahwa paket berisi obat-obatan. 2. Pastikan kemasan kedap udara agar tidak terkontaminasi bau atau kotoran. 3. Terdapat stiker "Fragile." 4. Terdapat tanda yang menunjukkan bagian "Atas" dari kemasan. 5. Isi dan kemasan paket dilapisi tambahan berupa "plastik gelembung udara," "packing kayu," atau sejenisnya. |
| J&T Cargo | Barang Besar dan Panjang 1. Pastikan setiap barang yang dikirimkan memiliki kemasan luar. 2. Kemas barang dengan 3 hingga 5 lapis bubble wrap sesuai dengan kerentanan paket. 3. Kemas dengan selotip yang cukup untuk menghindari goncangan yang dapat merusak isi paket. Barang Elektronik 1. Pastikan setiap barang yang dikirimkan memiliki kemasan luar. 2. Kemas barang dengan bubble wrap. 3. Sisipkan PE foam di setiap sisi kardus sebagai peredam benturan. 4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus. Barang Cairan dan Pecah Belah 1. Pastikan barang dikemas menggunakan kardus. 2. Kemas barang dengan 3 hingga 5 lapis bubble wrap sesuai dengan kerentanan paket. 3. Sisipkan PE foam di setiap sisi kardus untuk meredam benturan. 4. Pastikan ukuran barang sesuai dengan ukuran kardus. |
| SPX Ekspress | Barang Habis Pakai (Cairan) Contoh produk: Alkohol medis, cairan antiseptik, tinta printer, atau kosmetik cairan. Kemasan Dalam: Lapisi bagian tutup dengan lakban/seal plastic* untuk mencegah kebocoran Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrap untuk melindungi produk dari benturanKemasan Luar: Masukkan produk yang sudah terbungkus ke dalam plastik polybag/polybubble Gunakan packing kayu** sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih* Jika produk sudah tersegel dengan seal plastic, tidak perlu dilapisi dengan lakban. **Jika material kaca, dan memenuhi salah satu kondisi berikut: jumlah banyak ≥10 pcs/berat ≥5 kg/nominal ≥Rp5 juta, disarankan menggunakan packing kayu. Jika pesanan >1 produk, kemas secara terpisah di bagian dalam untuk mencegah kebocoran atau kerusakan. |
| Barang Habis Pakai (Bukan Cairan)
Contoh produk: Pasta gigi, tisu, popok bayi, atau kosmetik padat. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan plastik* agar terlindung dari kotoran Tambahkan filler, misalnya bubble wrap agar tidak mudah bergeser dan aman dari benturanKemasan Luar: Masukkan produk yang sudah terbungkus ke dalam plastik polybag/polybubble Gunakan packing kayu** sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih* Gunakan plastik untuk makanan/produk yang mudah tumpah/tercecer. **Jika material kaca, dan memenuhi salah satu kondisi berikut: jumlah banyak ≥10 pcs/berat ≥5 kg/nominal ≥Rp5 juta, disarankan menggunakan packing kayu. |
|
| Sepatu
Contoh produk: Flat shoes, heels, atau sandal. Pastikan produk disusun rapi di dalam karton box dan ditutup rapat agar aman selama pengirimanOpsional: Jika dikirim menggunakan original box, gunakan plastik/karton box untuk melindungi original box. |
|
| Pakaian dan Dokumen/Buku
Contoh produk: Jaket, kaos, buku catatan, atau amplop. Produk fleksibel, sehingga tidak memerlukan pelindung keras.
Cukup bungkus produk menggunakan plastik polybag/polybubble untuk mencegah produk dari basah saat pengiriman. |
|
| Aksesoris >20 cm dan Alat Kesehatan
Contoh produk: Ikat pinggang, kalung, thermometer, atau oximeter. Kemasan Dalam: Bungkus produk menggunakan filler, misalnya bubble wrap untuk melindungi produk dari benturan dan menjaga agar tidak bergeserKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Gunakan packing kayu sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih*Jika material kaca, dan memenuhi salah satu kondisi berikut: jumlah banyak ≥10 pcs/berat ≥5 kg/nominal ≥Rp5 juta, disarankan menggunakan packing kayu. |
|
| Peralatan Dapur
Contoh produk: Panci, teflon, atau spatula. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrap untuk melindungi dari goresan/benturanKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Gunakan packing kayu sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih*Jika produk dalam jumlah banyak (>10 pcs), atau berat (>=5kg), atau nominal >=Rp5 juta |
|
| Handphone, Tablet, dan Laptop
Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrapKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan |
|
| Bulky Item (barang berukuran besar >3 kg atau panjang >50 cm)
Contoh produk: Koper besar, sofa, atau meja belajar. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrapKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan* Disarankan menggunakan karton box berbahan tebal untuk produk dengan berat >=3kg/panjang >=50cm. |
|
| Elektronik
Contoh produk: TV, playstation, dan mesin cuci. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrapKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Gunakan packing kayu sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih*Jika produk dalam jumlah banyak (>10 pcs), atau berat (>=5kg), atau nominal >=Rp5 juta |
|
| Barang pecah belah
Contoh produk: Gelas kaca, piring keramik, lampu, atau tempered glass. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrapKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Gunakan packing kayu sebagai lapisan luar untuk proteksi lebih*Jika produk dalam jumlah banyak (>10 pcs), atau berat (>=5kg), atau nominal >=Rp5 juta |
|
| Benda Tajam/Berbahaya
Contoh produk: Pisau dapur, cutter, atau gunting. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrapKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Disarankan menempel label/tanda peringatan khusus yang sesuai dengan produk untuk keamanan |
|
| Cairan/Barang Berbahaya
Contoh produk: Aki, baterai, pestisida, atau bahan kimia lainnya. Kemasan Dalam: Bungkus menggunakan filler, misalnya bubble wrap Gunakan karton box* untuk mencegah produk dari kerusakanKemasan Luar: Gunakan karton box untuk mencegah produk dari kerusakan Disarankan menempel label/tanda peringatan khusus "dangerous goods" untuk keamanan*Jika produk sudah tersegel dengan seal plastic, tidak perlu dilapisi dengan lakban. |
|
| 💡 Tips
Jika Anda diharuskan untuk meng-klaim produk yang rusak dalam pengiriman, Anda harus menyediakan foto/video yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa Anda telah mengemas produk dengan baik dan tidak rusak sebelum dikemas. Ambil foto atau video produk dengan jelas dan terang sebelum dan sesudah mengemas paket. - Sebelum pengemasan: Foto/video harus cukup terang dan menunjukkan produk yang dikirim keluar jelas dari sudut yang berbeda. - Setelah pengemasan: Foto/video harus dengan jelas menangkap kotak atau kemasan untuk membuktikan bahwa paket yang dikirim sudah dikemas dan dibungkus dengan aman. |

Cashback besar, layanan lengkap
Dijamin 1×24 jam setelah delivered
Didukung teknologi dan support sigap
Bebas manual tanpa biaya per hit

Scale tanpa limit dan bebas restrict
WABA resmi simple dan affordable
Loading cepat, tracking makin akurat
Kelola data pelanggan dengan CRM

Dongkrak penjualan dengan praktek tersertifikasi
Urus Shop, konten FYP, Live, sampai GMV Max
Belajar tingkatin order dari para mentor Everpro
Miliki LP yang didesain khusus untuk konversi

Pelajari cara, tips, dan trik pakai Everpro
Dapatkan berbagai inspirasi buat bisnismu
Belajar Live, online bareng komunitas

Cari tahu ongkir dan cashback di Everpro
Dapatkan proses terkini dari nomor resimu
Temukan kode pos akurat untuk alamat tujuanmu