Tahukah anda tentang elastisitas permintaan ? Biasanya anda bisa temui ilmu ini di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian.
Berbicara tentang hal ini, perlu kita ketahui terlebih dahulu mengenai pengertiannya, agar anda bisa lebih mengenal tentang ilmu ini.
Definisi : Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah merupakan suatu ukuran derajat kepekaan (response) suatu variabel terhadap perubahan variabel lainnya.
Semakin tinggi elastisitas, semakin besar derajat kepekaan variabel tersebut.
Elastisitas di ukur dari Persentase (%) perubahan suatu variabel akibat perubahan 1% variabel lainnya.
Ini biasanya terjadi ketika harga suatu barang atau jasa berpengaruh besar terhadap permintaan konsumen.
Jika harga mulai mengalami penurunan, secara otomatis konsumen akan membeli lebih banyak.
Namun jika harga mulai mengalami kenaikan harga, para konsumen akan mulai berhenti membeli sebanyak mungkin sehingga akan menunggu harga kembali normal.
Elastisitas harga mengacu pada bagaimana kuantitas yang di minta atau di tawarkan suatu barang berubah ketika harganya berubah.
Dengan kata lain, ini mengukur seberapa kuat orang bereaksi terhadap perubahan harga suatu barang.
Elastisitas harga permintaan menunjukkan bagaimana perubahan harga mempengaruhi jumlah barang yang di minta.
Sebaliknya, elastisitas harga penawaran mengacu pada bagaimana perubahan harga mempengaruhi kuantitas yang di tawarkan.
Untuk mempermudah penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, berikut penjelasannya :
Baca juga : Harus Tau ! Inilah Arti Gestun dalam Dunia Bisnis yang Sebenarnya
Rumus Elastisitas Permintaan
Cara menghitung elastisitas permintaan bisa dengan menggunakan rumus berikut ini :
Ini bisa di hitung secara matematis dengan beberapa rumus seperti:
Koefisien = % perubahan permintaan / % perubahan harga. Ed = ∆Q/∆P x P/Q.
Contoh barang dengan permintaan elastis adalah barang tersier (barang mewah).
Permintaan inelastis ini akan terjadi ketika perubahan harga memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan permintaan.
Agar anda bisa lebih memahami, anda perlu memahami contoh kasus di bawah ini
Misalkan :
Ada sebuah permintaan konsumen terhadap suatu barang pada saat harga Rp. 500 per unit adalah sebanyak 60 unit.
Karena terjadi kenaikan biaya angkut barang sehingga menyebabkan harga barang naik menjadi Rp.600 per unit, maka permintaan konsumen turun menjadi 50 unit.
Lalu bagaimana cara perhitungannya ?
Hitunglah elastistas permintaan harga barang tersebut.
Jawabannya :
P1 = 500
Q1 = 60
P2 = 600
Q2 = 50
ΔP = +100
ΔQ = -10 %
P % Q ∆
∆ E = (600-500)/500 = -1,2
(50 – 60)/60
Karena nilai elastisitas di bawah satu (> 1), maka permintaan bersifat elastis.
Baca juga : Penjelasan Istilah Pengiriman: Delivery
Perbedaan : Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran adalah ukuran seberapa banyak kuantitas yang di minta atau di tawarkan berubah sebagai akibat dari perubahan harga.
Perbedaan keduanya di tentukan berdasarkan di bawah ini :
-
Faktor-faktor Yang Menentukan Nilai
Elastisitas permintaan cenderung memiliki barang yang mewah ((luxury
goods).
Selain itu memiliki periode waktu yang panjang dan memiliki keterbatasan barang di pasaran.
Sedangkan elastisitas penawaran cenderung memiliki kemampuan yang fleksibilitas untuk merubah jumlah barang yang di produksi.
Tak hanya itu, elastisitas ini pun memiliki jangka waktu yang lebih elastis dalam jangka panjang.
-
Karakteristik Elastisitas
Elastisitas Permintaan memiliki dua jenis karakter yaitu elastisitas jangka pendek dan jangka panjang.
Karena keterbatasan kapasitas, perusahaan di batasi oleh kendala ouput dalam jangka Pendek.
Dalam jangka panjang mereka dapat memperluas kapasitas.
Meski secara umum, biasanya konsumen menggunakan jangka panjang sesuai dengan kebiasaan konsumsinya.
Sedangkan elastisitas penawaran tidak memiliki karakteristik.
Bagaimana bermanfaat bukan belajar ilmu elastisitas permintaan kali ini ?
Jika anda ingin informasi yang bermanfaat dan inspirasi lainnya anda bisa buka pada halaman berikut ini.
Sampai jumpa di artikel berikut nya ya !