Sebagai pelaku bisnis perlu memahami apa itu Return on Investment atau ROI. apakah itu? Simak penjelasan ROI berikut ini.
Dalam kegiatan menjalankan bisnis, pengusaha tentu membutuhkan suatu formula untuk mengukur keuntungan yang diperoleh.
Salah satunya adalah melalui Return on Investment. Pengusaha dapat mengetahui tingkat pengembalian investasi yang berguna untuk mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan.
Adapun investasi tersebut mengacu pada pembelian aset, modal, serta anggaran. Lalu seberapa pentingnya tingkat pengembalian investasi atau ROI dalam bisnis? Bagaimana cara menghitungnya?
Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui ulasan lengkapnya.
Daftar Isi:
TogglePengertian ROI
Melansir dari Investopedia, Return on investment atau ROI adalah suatu ukuran kinerja untuk mengevaluasi efisiensi atau profitabilitas investasi, atau membandingkan efisiensi sejumlah investasi yang berbeda.
Selanjutnya mengutip dari Forbes, ROI adalah sebuah rasio sederhana yang membagi laba (atau rugi) bersih dari investasi dengan biayanya.
Sedangkan menurut Sutrisno (2001), return on investment adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang berguna untuk menutup pengeluaran investasi.
Ketika pelaku bisnis mengeluarkan sejumlah uang untuk investasi, return on investment dapat membantu untuk memahami seberapa besar keuntungan atau kerugian dari hasil investasi tersebut.
Hasil dari ROI berupa persentase yang dapat menjadi pembanding efektivitas atau profitabilitas dari beberapa pilihan investasi yang berbeda.
Rasio ini juga berguna untuk menghitung nilai suatu investasi. Sebagai contoh, sebelum memberikan dana untuk melakukan investasi, maka investor ingin mengetahui peluang ROI dari investasi tersebut.
Dalam perhitungannya akan melibatkan pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan total investasi awal atau pada saat ini.
Baca juga: Startup Unicorn: Definisi, Contoh, dan Cara Menjadi Salah Satunya
Fungsi Analisis ROI
Dari pengertian ROI, dapat mengetahui secara langsung bahwa manfaat utama dari ROI adalah untuk melihat tingkat pengembalian atau hasil dari suatu investasi.
Lebih lanjut berikut adalah beberapa fungsi atau manfaat lain dari analisis return on investment atau ROI:
-
Penggunaan Dana yang Lebih Efisien
Fungsi ROI yang pertama adalah membuat pengeluaran biaya menjadi lebih efisien. Karena analisa tingkat pengembalian investasi ini dapat mengukur efisiensi modal, biaya produksi, hingga penjualan.
-
Mengidentifikasi Kelemahan Perusahaan
Fungsi berikutnya dari return on investment adalah dapat menjadi pembanding efisiensi penggunaan modal di perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya, sehingga dapat mengetahui posisi perusahaan apakah di bawah, sama atau diatas rata-rata.
Dengan begitu, perusahaan juga dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan bisnis, sehingga menjadi acuan untuk meningkatkan strategi bisnis.
-
Menjadi Tolak Ukur Profitabilitas Produk atau Perusahaan
Return on investment memiliki manfaat sebagai ukuran untuk mengetahui profitabilitas. Menurut Tech Target, return on investment berkaitan dengan pendapatan bersih untuk investasi pada unit bisnis tertentu.
Dengan pengalokasian biaya produksi yang baik serta hasil ROI maka akan lebih mudah dalam menghitung profitabilitas produk maupun bisnis perusahaan.
-
Alat Pengendalian
Fungsi lainnya dari return on investment adalah sebagai alat kontrol. Sebagai alat kontrol, ROI berguna untuk melihat potensi saat ini, sehingga dapat merencanakan langkah atau strategi bisnis selanjutnya.
Kelebihan dan Kekurangan Return On Investment (ROI)
Tingkat pengembalian investasi menjadi suatu ukuran yang memiliki berbagai manfaat. Meski demikian, ROI memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan seperti berikut ini:
Kelebihan Return on Investment
- Cara menghitung return on investment lebih sederhana dan mudah.
- Dapat memberi gambaran tentang prospek bisnis.
- Rumus yang general, sehingga setiap jenis industri dapat menerapkannya.
- Dapat mengukur efisiensi investasi dari semua aspek, mulai dari modal, biaya operasional, hingga transaksi bisnis.
- Membantu pengambilan keputusan dalam strategi bisnis yang lebih efektif.
Kekurangan Return on Investment
- Rasio ini tidak memperhitungkan waktu, sehingga harus menghitung secara annual dengan perhitungan rumus yang lebih rumit.
- Dapat mempengaruhi dividen kas secara signifikan.
- Hasil perhitungan return on investment rawan tidak akurat, karena tidak memasukkan ukuran lain dalam perhitungan seperti inflasi, pajak, dan sebagainya.
- Tidak mendapat informasi secara rinci mengenai dampak investasi mana yang paling menguntungkan.
Faktor yang Mempengaruhi ROI
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian investasi atau return on investment adalah sebagai berikut:
-
Tingkat Perputaran Aktiva
Turnover dari operating assets adalah kecepatan berputarnya aset operasional dalam satu periode tertentu.
-
Margin Laba
Profit margin atau margin laba adalah persentase dan jumlah bersih besarnya keuntungan operasi. Margin laba berfungsi untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan dari penjualannya.
Rumus dan Cara Menghitung ROI
Melansir dari Investopedia, berikut adalah rumus return on investment:
ROI = (Current Value of Investment – Cost of Investment) : Cost of Investment |
Cara menghitung ROI adalah dengan mendapatkan hasil dari pengurangan pendapatan investasi dengan biaya investasi, kemudian hasil tersebut dibagi dengan biaya investasi. Kemudian kali dengan 100 untuk mendapat persentase nya.
Agar lebih memahaminya, simak contoh cara menghitung ROI berikut ini:
Suatu perusahaan melakukan investasi sebesar Rp15.000.000 dan menghasilkan penjualan sebesar Rp25.000.000.
Maka perhitungan return on investment adalah sebagai berikut:
ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) : Biaya Investasi x 100
ROI = (Rp25.000.000 – Rp15.000.000) / Rp 15.000.000 x 100
Return on investment = 66,67%
Dari hasil perhitungan, tingkat return on investment dari perusahaan tersebut adalah sebesar 66,67%.
Baca juga: White Hat SEO dan Black Hat SEO: Perbedaan dan Perbandingan
Cara Menentukan Return on Investment yang Baik
Mengutip dari Forbes, return on investment tahunan yang baik adalah yang memiliki tingkat persentase 7% atau lebih, hal ini baik untuk investasi saham.
Hal tersebut juga terkait dengan rata-rata pengembalian tahunan dari S&P 500, yang memperhitungkan inflasi.
Lebih lanjut untuk menentukan return on investment yang baik perusahaan juga perlu menentukan beberapa poin berikut:
- Seberapa besar dapat menanggung risiko investasi
- Apa yang akan terjadi kehilangan uang dari kegiatan investasi tersebut?
- Seberapa besar keuntungan yang dibutuhkan
Demikian penjelasan mengenai ROI atau return on investment yang berguna untuk menilai efisiensi investasi bisnis.
Semoga informasi dari artikel ini bermanfaat untuk anda. Simak berbagai artikel informatif lainnya hanya di Everpro!