Pernahkah anda mendengar kata Gestun ? Jika belum pernah mungkin anda harus mempelajari satu kata ini.
Sangat penting untuk cari tahu jika anda belum pernah mendengar istilah ini dalam dunia bisnis.
Yuk simak artikel di bawah ini agar anda bisa lebih hati-hati di dunia bisnis.
Baca juga : Pivot Artinya: Strategi Efektif Kembangkan Bisnis Anda!
Arti Gestun yang Sebenarnya
Gestun dalam dunia bisnis biasanya merupakan sebuah transaksi yang di lakukan pelanggan dengan kartu kredit di toko tertentu seolah-olah sedang membeli barang atau jasa di toko tersebut.
Meskipun pelanggan tidak menerima barang atau jasa apa pun, mereka menerima uang tunai dengan biaya tertentu yang di bebankan toko kepada pelanggan.
Dengan demikian jika anda menggunakan metode ini maka dengan kata lain anda sedang berhutang melalui pembayaran secara cash.
Pada dasarnya gestun adalah kegiatan menggesekkan kartu kredit pada perangkat EDC (Electronic Data Capture) seperti sedang berbelanja.
Bahkan, cara ini di gunakan untuk mendapatkan uang tunai dari pedagang.
Meskipun pemegang kartu kredit dapat melakukan transaksi pembayaran dengan menggesekkan kartu kredit, namun Bank Indonesia tidak mengizinkan gesek tunai.
Melakukan gestun sebenarnya meerupakan perbuatan yang di larang dan termasuk melakukan kecurangan.
Ada banyak alasan mengapa pemilik kartu kredit senang melakukan proses gestun.
Meskipun tujuannya sama untuk menarik uang tunai, tetapi gestun adalah kegiatan menarik uang tunai yang tidak terkena biaya administrasi bank.
Wajib di ingat, gestun sangat berbeda bila di bandingkan tarik tunai.
Metode ini merupakan tarik tunai yang di catat sebagai transaksi tarik tunai lewat kartu kredit di mesin ATM serta akan tetap tercatat sebagai hutang yang menarik uang.
Ada beberapa alasan yang mengharuskan anda menjauhi metode gestun, berikut penjelasannya :
Baca juga : ISO Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaat untuk Bisnis
3 Resiko Akibat Metode Gestun
1. Meningkatkan potensi Kredit Macet
Nasabah di beri kesempatan untuk menarik dana pinjaman sesuai batas limit.
Namun seringkali nasabah menggunakan dana pinjaman yang pada akhirnya menyebabkan kredit macet.
Hal ini di karenakan nasabah tidak mampu membayar dana pinjaman dengan penghasilannya.
Karena bisa jadi penghasilan anda tidak meningkat namun dana pinjaman anda semakin bertambah.
Hal inilah yang membuat kondisi keuangan anda tidak membaik.
2. Adanya Pencucian Uang
Nasabah yang sering menggunakan kartu kredit di khawatirkan memiliki keuangan yang tidak stabil sehingga rentan melakukan tindakan korupsi.
Dengan adanya perilaku seperti ini pembayaran kartu kredit bisa di salah gunakan sebagai pencucian uang, sehingga menyulitkan dalam daftar pendataan dana sebagai bukti.
3. Penyalahgunaan Kartu Kredit
Nasabah yang menggunakan kartu kredit pada merchant tertentu di khawatirkan data pribadinya tidak terjamin aman.
Data pribadi yang sudah di simpan, bisa di gunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini seringkali di sebut sebagai pencurian data.
Data pribadi yang di curi bisa di gunakan untuk pengajuan dana pinjaman kembali.
Inilah yang membuat tagihan nasabah semakin membengkak tanpa di ketahui oleh nasabahnya sendiri.
Cukup sekian penjelasan artikel mengenai usaha makanan unik dengan modal kecil.
Sebarkan link artikel tersebut kepada relasi Anda yang membutuhkannya.
Jika anda ingin membaca artikel panduan informatif dan menarik lainnya Anda dapat mengunjungi halaman panduan berikut.
