Beranda » Bisnis » Worth It! Incremental Cost Adalah: Pengertian, Metode, dan Penerapannya

Worth It! Incremental Cost Adalah: Pengertian, Metode, dan Penerapannya

Incremental cost adalah sebuah media dimana seorang pengusaha bisa menentukan biaya yang harus di siapkan, baik yang di jadikan modal maupun biaya anggaran penngeluaran. Hal ini di lakukan dalam rangka mempertahankan keberjalanannya bisnisnya. 

Yuk simak info selengkapnya disini:

Baca juga: Ketahuilah! Istilah Bisnis 2023 : Benchmarking adalah

Apa itu Incremental Cost?

incremental cost adalah
Sumber: Google.com

Incremental cost adalah biaya tambahan yang di keluarkan untuk melakukan suatu kegiatan atau menghasilkan satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan.

Dalam pengambilan keputusan, incremental cost di gunakan untuk membandingkan biaya antara dua pilihan alternatif, seperti memproduksi produk tambahan atau memutuskan untuk tidak memproduksi sama sekali.

Perbedaan antara incremental cost dan biaya sunk adalah bahwa biaya sunk telah di keluarkan dan tidak dapat di pulihkan, sedangkan incremental cost adalah biaya tambahan yang akan di keluarkan di masa depan.

Biaya sunk harus diabaikan dalam pengambilan keputusan karena mereka tidak akan mempengaruhi keputusan yang di buat di masa depan.

Pentingnya dalam pengambilan keputusan terletak pada kemampuan untuk mengevaluasi biaya tambahan yang terkait dengan suatu kegiatan atau pilihan alternatif tertentu.

Dengan memahami ini, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan mempertimbangkan semua biaya yang terlibat dalam suatu proyek atau tindakan. Oleh karena itu, pemahaman ini sangat penting dalam manajemen keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.

Metode Incremental Cost

Ada dua metode umum yang di gunakan untuk menghitung incremental cost:

  1. Metode Perbedaan Metode perbedaan melibatkan perhitungan selisih antara biaya total dua pilihan alternatif yang berbeda. Misalnya, jika suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi produk tambahan, maka perhitungan ini akan melibatkan perbedaan antara biaya total yang terkait dengan memproduksi produk tambahan dengan biaya total yang terkait dengan tidak memproduksi produk tambahan.
  2. Metode Persentase Metode persentase melibatkan perhitungan persentase perubahan dalam biaya total untuk suatu kegiatan atau proyek. Misalnya, jika biaya total untuk memproduksi 100 unit produk adalah $10.000 dan biaya total untuk memproduksi 110 unit produk adalah $11.000, maka perhitungan ini akan melibatkan perubahan persentase dalam biaya total yaitu (11000-10000)/10000 x 100% = 10%.

Penerapan Metode Incremental Cost

Misalnya suatu perusahaan mempertimbangkan untuk menambah satu mesin baru dalam garis produksinya. Biaya mesin baru tersebut adalah $100.000 dan akan meningkatkan produksi sebanyak 10.000 unit.

Dalam hal ini, perhitungan incremental cost dapat di lakukan dengan menggunakan metode perbedaan dan metode persentase.

  1. Metode Perbedaan
  • Biaya total untuk tidak menambah mesin baru adalah $500.000
  • Biaya total untuk menambah mesin baru adalah $600.000
  • Incremental cost = $600.000 – $500.000 = $100.000
  1. Metode Persentase
  • Biaya total untuk memproduksi 100.000 unit produk adalah $1.000.000
  • Biaya total untuk memproduksi 110.000 unit produk dengan mesin baru adalah $1.100.000
  • Incremental cost = (1100000-1000000)/1000000 x 100% = 10%

Dengan mengetahui incremental cost, perusahaan dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya tambahan dari keputusan tersebut sebelum memutuskan apakah harus melanjutkan atau tidak.

Baca juga: Penting! Istilah Bisnis : Arti Sponsorship yang Sebenarnya

Studi Kasus

incremental cost adalah
Sumber: Google.com

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi incremental cost dalam situasi bisnis:

Studi Kasus 1

Menentukan harga jual minimum Sebuah perusahaan memproduksi produk dan ingin mengetahui harga jual minimum yang harus di tetapkan untuk produk tersebut.

Perusahaan harus menghitung biaya tambahan (incremental cost) untuk memproduksi setiap unit produk tambahan untuk menentukan harga jual minimum. Jika perusahaan menetapkan harga jual di bawah biaya tambahan, maka perusahaan akan kehilangan uang pada setiap unit yang di jual.

Studi Kasus 2

Mempertimbangkan outsourcing vs in-house production Sebuah perusahaan harus memutuskan apakah akan memproduksi produk tertentu di dalam perusahaan (in-house production) atau mengoutsourcing (menggunakan jasa pihak ketiga).

Perusahaan harus menghitung untuk memproduksi produk di dalam perusahaan, termasuk biaya overhead tambahan seperti biaya sewa, listrik, dan biaya tenaga kerja. Kemudian, perusahaan harus membandingkan biaya ini dengan biaya outsourcing untuk menentukan pilihan yang lebih efisien.

Studi Kasus 3

Menentukan apakah suatu produk harus diproduksi atau tidak Sebuah perusahaan harus memutuskan apakah akan memproduksi produk tambahan atau tidak.

Perusahaan harus menghitung t untuk memproduksi produk tambahan, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya distribusi.

Perusahaan kemudian dapat membandingkan biaya tambahan ini dengan keuntungan tambahan yang diharapkan dari penjualan produk tambahan untuk menentukan apakah produksi produk tambahan layak atau tidak.

Dalam setiap situasi bisnis, penghitungan ini adalah penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih informasi dan efisien. Dengan mempertimbangkan semua biaya tambahan yang terlibat, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan meminimalkan risiko kerugian.

Sekian artikel istilah bisnis yang di sampaikan. Nantikan artikel yang bermanfaat dan inspiratif lainnya di Everpro.id!

Picture of Afifah Permata Hasanah
Afifah Permata Hasanah
Afifah Permata Hasanah adalah SEO Content Writer di Blog Everpro yang aktif menulis dan membagikan artikel informatif dan inspiratif seputar bisnis, logistik, tips usaha, digital marketing, dan dasar-dasar komputer.
Share:
Everpro

Yuk, Dapatkan Promo dan Penawaran Istimewa dari Berbagai Layanan Everpro untuk Tingkatkan Bisnismu! 

Artikel Lainnya