Kamu masih belum tahu perbedaan dari e-commerce dan marketplace? Tenang, kami akan memberikan jawabannya pada artikel ini. Simak terus informasi selengkapnya di bawah ini.
E-commerce dan marketplace adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis online. Meskipun keduanya memiliki kemiripan, namun ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara e-commerce dan marketplace, termasuk karakteristik, platform, biaya, dan keuntungan dari masing-masing platform tersebut.
Perbedaan antara e-commerce dan marketplace ini penting untuk para pelaku bisnis online pahami, terutama bagi mereka yang ingin memulai bisnis online.
Dengan memahami perbedaan ini, mereka dapat memilih model bisnis yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bisnis mereka. Yuk, simak informasi selengkapnya sampai habis, selamat membaca!
Baca juga: 4 Perbedaan E-Commerce dan Social Commerce, Simak Disini!
Daftar Isi:
ToggleApa itu E-Commerce
Sebelum masuk ke pembahasan tentang perbedaan antara kedua platform bisnis ini, mari kita mengetahui terlebih dahulu penjelasan dari E-Commerce.
E-Commerce merupakan singkatan dari electronic commerce, yang berarti perdagangan elektronik. E-commerce merupakan sebuah model bisnis atau perdagangan yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan internet.
Kemudian, dalam e-commerce semua kegiatan di dalamnya menggunakan internet yang meliputi aktivitas penjualan, pemasaran dan pembelian. Hampir semua jenis produk atau jasa dijual pada platform ini, mulai dari gadget, tiket transportasi, susu bayi, fashion, tiket dan lain-lain.
E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan skema dan model bisnisnya seperti penjualan langsung dari perusahaan ke pelanggan (B2C), penjualan antara perusahaan (B2B), atau penjualan antara konsumen (C2C).
Kemudian, e-commerce umumnya menggunakan sistem pembayaran elektronik, seperti kartu kredit atau transfer bank online.
Manfaat E-Commerce
Berikut beberapa manfaat e-commerce untuk bisnis online:
-
Menjangkau pasar yang lebih luas
Pertama, penjual dapat menjangkau pembeli dari seluruh wilayah di Indonesia, dengan e-commerce.
-
Mempermudah proses transaksi
Kemudian, dengan e-commerce pembeli dapat melakukan transaksi dengan mudah dan cepat melalui website atau aplikasi e-commerce.
-
Mempermudah proses pengiriman
Selanjutnya, melalui e-commerce penjual dapat menggunakan jasa pengiriman untuk mengirimkan produk ke pembeli di seluruh wilayah di Indonesia.
-
Meningkatkan efisiensi bisnis
Berikutnya, e-commerce dapat membantu bisnis untuk menghemat biaya operasional, seperti biaya sewa tempat, biaya karyawan, dan biaya pemasaran.
Contoh E-Commerce
Berikut adalah beberapa contoh dari e-commerce:
- Zara
Toko online yang menjual kebutuhan fashion mulai dari pakaian, sepatu sampai aksesoris.
- Adidas
Adidas memiliki e-commerce yang menjual berbagai macam produk keluaran Adidas seperti pakaian olahraga, sepatu olahraga, aksesoris olahraga dan lain sebagainya.
- Uniqlo
Uniqlo merupakan merek fashion terkenal yang memiliki toko online yang menjual berbagai jenis pakaian dengan merek Uniqlo.
Baca juga: 10 Strategi Sukses Cara Jualan di Marketplace Terbaik
Apa itu Marketplace
Platform atau situs web yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi online. Marketplace umumnya menyediakan berbagai macam produk dan jasa yang dijual oleh berbagai penjual.
Kemudian, marketplace berbeda dengan toko online atau e-commerce yang menjual produk atau jasa dari satu brand atau perusahaan tertentu. Marketplace menyediakan wadah bagi para penjual dan brand untuk menawarkan produk atau jasa mereka kepada pembeli.
Pembeli dapat memilih produk yang mereka inginkan dari berbagai penjual yang ada. Marketplace biasanya mematok biaya komisi kepada penjual atas penjualan yang mereka lakukan.
Selanjutnya, marketplace memiliki beberapa jenis model bisnis seperti marketplace murni dan marketplace konsinyasi. Marketplace murni adalah marketplace yang hanya menyediakan platform dan fasilitas transakis, tanpa terlibat proses pengiriman atau penyimpanan barang.
Kemudian marketplace konsinyasi adalah marketplace yang menyediakan platform, fasilitas transaksi, dan juga layanan pengiriman atau penyimpanan barang.
Manfaat Marketplace
Marketplace juga memiliki manfaat bagi para penjual, lho. Marketplace memliki manfaat yang hampir sama dengan e-commerce bagi penjual. Namun, selain itu marketplace juga memiliki manfaat bagi para pembeli seperti berikut:
- Pilihan produk lebih banyak
Marketplace biasanya menyediakan berbagai macam produk dan jasa yang dijual oleh berbagai penjual.
- Harga yang lebih murah
Kemudian, marketplace biasnaya menawarkan harga yang lebih murah daripada toko offline.
- Proses transaksi yang lebih mudah
Pembeli dapat melakukan transaksi dengan mudah dan cepat melalui marketplace.
- Proses pengiriman yang lebih cepat
Terakhir, marketplace biasanya bekerja sama dengan jasa pengiriman untuk mengirimkan produk ke pembeli.
Contoh Marketplace
- Tokopedia
- Shopee
- Bukalapak
- Lazada
- Blibli
Baca juga: 12+ Cara Meningkatkan Traffic Marketplace, Worth it!
Apa Perbedaan E-Commerce dan Marketplace?
Setelah mengetahui penjelasan dari kedua platform tersebut, memang terdapat beberapa kesamaan diantara keduanya. Namun, sebenarnya kedua platform ini memiliki perbedaan yang mendasar. Apa aja sih perbedaan antara keduanya? Berikut jawabannya!
1. Cara Kerja
Perbedaan pertama terletak pada cara kerjanya. Jika pada marketplace, penjual membuka toko mereka di platform dan bertanggung jawab dalam mengelola inventaris dan pengiriman. Pembeli dapat memilih dari berbagai toko dan produk di platform tersebut sembari meninggalkan ulasan.
Berbeda dengan e-commerce, dimana penjual memiliki toko online mereka sendiri dan bertanggung jawab untuk mengelola inventaris, pengiriman, dan pembayaran. Pembeli akan mengunjungi website atau aplikasi e-commerce dan membeli produk dari toko online penjual.
2. Model Bisnis
Perbedaan selanjutnya yaitu pada model bisnisnya. Pada e-commerce memiliki model bisnis yang fokus pada penjualan produk atau jasa dari satu perusahaan atau brand tertentu.
Sementara itu, marketplace memiliki model bisnis yang lebih fokus untuk menyediakan tempat bagi para penjual untuk dapat terhubung dengan pembeli yang menawarkan produk dan jasa mereka.
3. Jumlah Penjual
Kemudian perbedaannya selanjutnya dapat kamu lihat dari jumlah penjualnya. Pada e-commerce, hanya ada satu penjual atau brand tertentu yang menjual produk dan jasa mereka.
Hal ini berbeda dengan marketplace yang mana memiliki jumlah penjual yang banyak yang menawarkan produk dan jasa mereka. Sehingga tingkat persaingannya lebih tinggi daripada e-commerce.
4. Biaya
Perbedaan selanjutnya yaitu pada biaya. E-commerce memerlukan biaya awal untuk membuat dan mengelola website sendiri, sedangkan marketplace tidak membutuhkan biaya atau cenderung lebih murah untuk bergabung dan mulai berjualan.
5. Tingkat Kesulitan Pembuatan
E-commerce memerlukan keterampilan web development atau bantuan dari profesional, sedangkan marketplace mudah digunakan dan memiliki fitur-fitur yang mendukung penjualan.
6. Barang yang Dijual
Kemudian selanjutnya perbedaan terletak pada barang yang dijual. E-commerce menjual produk-produk dari satu brand atau perusahaan tertentu, sedangkan marketplace menjual produk-produk dari berbagai penjual dan brand.
7. Promosi
Jika kamu memilih untuk menggunakan e-commerce makan kamu harus melakukan promosi sendiri untuk menarik pengunjung ke website, sedangkan marketplace sudah memiliki traffic yang tinggi dan memberikan fasilitas promosi seperti iklan atau rekomendasi produk.
8. Persaingan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika e-commerce memiliki persaingan yang lebih rendah karena penjual atau brandnya hanya satu yang menawarkan produk atau jasa.
Sedangkan marketplace memiliki tingkat persaingan yang tinggi karena banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa dengan harga yang kompetitif.
9. Jumlah Penjualan
Perbedaan selanjutnya ada pada jumlah penjualan, pada e-commerce memiliki jumlah penjualan yang lebih stabil dan berkualitas karena memiliki pelanggan yang setia dan loyal.
Sementara itu, marketplace memiliki jumlah penjualan yang fluktuatif dan tergantung pada permintaan dari pasar.
10. Kesetiaan Konsumen
Kemudian perbedaan selanjutnya ada pada kesetiaan konsumen. Pada e-commerce konsumen memiliki tingkat kesetiaan yang lebih tinggi karena dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui layanan purna jual, program loyalitas, atau personalisasi produk.
Di lain sisi, marketplace memiliki tingkat kesetiaan yang lebih rendah karena pelanggan cenderung mencari produk terbaik dengan harga termurah tanpa memperhatikan penjualnya.
11. Kepercayaan
E-commerce memiliki tingkat kepercayaan pelanggan yang lebih tinggi karena dapat menjamin kualitas produk dan layanan yang ditawarkan. Sedangkan marketplace memiliki kepercayaan yang lebih rendah karena harus bergantung pada ulasan atau rating dari pembeli lain.
12. Pengumpulan Data
Terakhir yaitu pada pengumpulan data. E-commerce memiliki akses penuh terhadap data pelanggan seperti perilaku belanja, preferensi produk, atau feedback. Sedangkan marketplace hanya memiliki akses terbatas terhadap data pelanggan yang dibagikan oleh platform.
Demikianlah informasi terkait perbedaan antara e-commerce dan marketplace. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang masih bingung membedakan kedua platform ini. Nantikan informasi bermanfaat lainnya hanya di Evepro.id!
Kamu punya bisnis online di marketplace, tapi penjualan kamu gitu-gitu aja? Pakai Everpro Marketplace Enabler yang bisa bantuin bisnis kamu!
Emang Everpro Marketplace Enabler bisa kasih apa aja sih?
Benefit Everpro Marketplace Enabler
- Optimasi Toko
- Jasa CS yang Gercep & Tuntas
- Toko Gampang Dicari Pembeli
- Performa Iklan Terbaik
- Maksimalin Penjualan dengan Campaign Terbaru
- Bantu Kamu Pilih Langkah Bisnis yang Tepat
Ayo gabung Everpro Marketplace Enabler sekarang!