Artikel kali ini akan membahas mengenai biaya tidak tetap adalah: arti, perbedaan, dan jenis-jenisnya serta pembahasan lainnya. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: SEO: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Kerjanya
Daftar Isi:
TogglePengertian Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang tidak berubah dalam jangka pendek, meskipun tingkat produksi atau penjualan suatu perusahaan meningkat atau menurun.
Selain itu, biaya ini tidak tergantung pada aktivitas operasional sehari-hari, dan umumnya di perhitungkan sebagai biaya yang tidak berubah dalam perhitungan keuangan perusahaan.
Dengan kata lain, biaya yang tetap di keluarkan meski perusahaan tidak beraktivitas adalah nama lain dari biaya tidak tetap atau di sebut juga dengan biaya variabel.
Perbedaan Biaya Tidak Tetap Dengan Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam jangka pendek, dan tidak berubah meskipun tingkat produksi atau penjualan suatu perusahaan meningkat atau menurun. Sedangkan sifat utama dari biaya tidak tetap adalah berubah seiring dengan peningkatan atau penurunan tingkat produksi atau penjualan perusahaan.
Pentingnya Pemahaman Tentang Biaya Tidak Tetap
Pemahaman tentang biaya tidak tetap sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
Pengelolaan biayanya dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan laba, dan meminimalkan risiko keuangan.
Selain itu, pemahaman ini dapat membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan kas.
Jenis-jenis Biaya Variabel
Berikut tiga jenis bentuk biaya variabel, yaitu:
1. Biaya Variabel
Pengertian Biaya Variable
Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan peningkatan atau penurunan tingkat produksi atau penjualan perusahaan. Biaya ini biasanya terkait dengan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi yang berhubungan langsung dengan aktivitas produksi perusahaan.
Contoh Biaya Variable
Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya kemasan, biaya pengiriman barang, dan biaya sewa alat produksi.
Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Variable
Faktor yang mempengaruhi biaya variabel adalah tingkat produksi atau penjualan perusahaan, harga bahan baku, tingkat upah tenaga kerja, dan tingkat overhead produksi yang berhubungan langsung dengan aktivitas produksi.
2. Biaya Semi-Variabel
Pengertian Biaya Semi-Variabel
Biaya semi-variabel adalah biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan variabel. Biaya ini terdiri dari biaya yang tidak berubah dalam jangka pendek meskipun tingkat produksi atau penjualan perusahaan berubah, dan biaya yang berubah seiring dengan peningkatan atau penurunan tingkat produksi atau penjualan perusahaan.
Contoh Biaya Semi-Variabel
Contoh biaya semi-variabel adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, biaya telepon, dan biaya perawatan dan perbaikan mesin produksi.
Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Semi-Variabel
Faktor yang mempengaruhi biaya semi-variabel adalah tingkat produksi atau penjualan perusahaan, tingkat penggunaan tenaga kerja tidak langsung, tingkat pemakaian energi listrik dan air, dan tingkat perawatan dan perbaikan mesin produksi.
3. Biaya Diskresioner
Pengertian Biaya Diskresioner
Biaya diskresioner adalah biaya yang tergantung pada keputusan manajemen perusahaan. Biaya ini dapat di kendalikan dan diatur oleh manajemen dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Contoh Biaya Diskresioner
Contoh biaya diskresioner adalah biaya promosi dan iklan, biaya riset dan pengembangan, dan biaya pelatihan dan pengembangan karyawan.
Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Diskresioner
Faktor yang mempengaruhi biaya diskresioner adalah strategi bisnis perusahaan, kebijakan manajemen, target laba, dan kebutuhan pengembangan produk atau jasa baru.
Manajemen Biaya Tidak Tetap
Berikut akan dibahas mengenai alat manajemen biaya tidak tetap, sebagai berikut:
1. Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit Analysis)
Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit Analysis) adalah alat manajemen biaya yang digunakan untuk menghitung hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba perusahaan. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat produksi atau penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dan laba yang diinginkan.
Cara menghitung titik impas (break even point)
Titik impas (break even point) dapat dihitung dengan membagi total biaya tetap perusahaan dengan kontribusi margin per unit, yang merupakan selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit.
Contoh penggunaan Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis Biaya-Volume-Laba dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang tepat, menentukan tingkat produksi yang optimal, dan menentukan target laba perusahaan.
2. Manajemen Biaya Variabel
Pengertian Manajemen Biaya Variabel
Manajemen Biaya Variabel adalah strategi pengelolaan biaya yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan biaya variabel perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba perusahaan dengan menekan biaya variabel.
Strategi manajemen biaya variable
Strategi manajemen biaya variabel meliputi mengoptimalkan penggunaan bahan baku, mengurangi biaya tenaga kerja langsung, meningkatkan efisiensi produksi, dan menekan biaya overhead produksi yang berhubungan langsung dengan aktivitas produksi.
Contoh penggunaan Manajemen Biaya Variabel
Contoh penggunaan Manajemen Biaya Variabel adalah dengan mengurangi penggunaan bahan baku yang tidak perlu, mengurangi waktu siklus produksi, dan meningkatkan efisiensi mesin produksi.
3. Manajemen Biaya Diskresioner
Pengertian Manajemen Biaya Diskresioner
Manajemen Biaya Diskresioner adalah strategi pengelolaan biaya yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan biaya diskresioner perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba perusahaan dengan menekan biaya diskresioner.
Strategi manajemen biaya diskresioner
Strategi manajemen biaya diskresioner meliputi menentukan prioritas penggunaan biaya diskresioner, mengoptimalkan penggunaan biaya promosi dan iklan, dan meningkatkan efisiensi pelatihan dan pengembangan karyawan.
Contoh penggunaan Manajemen Biaya Diskresioner
Selain itu contoh penggunaan Manajemen Biaya Diskresioner adalah dengan mengevaluasi biaya promosi dan iklan untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif, dan memperbarui program pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan efisiensi kerja.
Contoh Pengelolaan Biaya Tetap di Perusahaan
Salah satu contoh perusahaan yang berhasil mengelola biaya tidak tetap adalah McDonald’s Corporation, sebuah perusahaan restoran cepat saji global yang terkenal.
Strategi yang dilakukan oleh McDonald’s dalam mengelolanya antara lain:
Pemilihan Lokasi
McDonald’s memilih lokasi restoran yang strategis dan memiliki potensi besar untuk menarik pelanggan, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan biaya variabel dan mengurangi biaya overhead.
Penawaran Menu yang Tepat
McDonald’s melakukan analisis biaya-volume-laba (CVP) untuk menentukan menu yang akan ditawarkan dengan harga yang sesuai, sehingga dapat meminimalkan biaya variabel dan tetap memberikan keuntungan yang diinginkan.
Teknologi
McDonald’s menggunakan teknologi canggih untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi, seperti penggunaan mesin otomatis untuk memasak dan mengambil pesanan, dan aplikasi mobile untuk pemesanan makanan dan pengiriman.
Pengelolaan Tenaga Kerja
McDonald’s mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan karyawan, serta menggunakan sistem jadwal kerja yang efektif untuk mengurangi biaya tenaga kerja.
Promosi dan Iklan yang Tepat
McDonald’s memperbarui strategi pemasaran dan promosi yang tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan mengurangi biaya diskresioner yang tidak perlu.
Dengan strategi tersebut, McDonald’s berhasil mengelola biaya tidak tetap dan meningkatkan laba perusahaan secara signifikan.
Baca juga: Inilah 10+ Alasan Importir Membeli Barang dari Luar Negeri Adalah, Cari Tahu Disini!
Implikasi Pemahaman Biaya Tidak Tetap
Pemahaman tentang biaya yang seperti ini memiliki implikasi penting bagi manajemen keuangan dan strategi bisnis suatu perusahaan, di antaranya:
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan memahami jenis-jenis biaya tidak tetap dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola biaya dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pengendalian Biaya yang Lebih Efektif
Dengan memahami perbedaan antara biaya tidak tetap dan biaya tetap, manajer dapat mengendalikan biaya yang tidak perlu dan memperhitungkan biaya yang berubah-ubah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Perencanaan Strategi Bisnis yang Lebih Matang
Dengan memahami implikasi biaya tidak tetap pada operasional perusahaan, manajer dapat merencanakan strategi bisnis yang lebih matang dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) yang Lebih Akurat
Dengan memahami analisis biaya-volume-laba (CVP), manajer dapat membuat perhitungan yang lebih akurat terkait titik impas (break even point), margin kontribusi, dan profitabilitas perusahaan.
Kemampuan untuk Menyesuaikan Diri dengan Perubahan Lingkungan Bisnis
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya tidak tetap, manajer dapat mengidentifikasi perubahan lingkungan bisnis yang berdampak pada biaya perusahaan dan dapat menyesuaikan strategi bisnis untuk mengatasi perubahan tersebut.
Dengan demikian, pemahaman tentang biaya tidak tetap merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen keuangan dan strategi bisnis suatu perusahaan.
Namun kini tak perlu repot lagi dengan manajemen keuangan, kami menawarkan Everpro Marketplace Enabler dalam mengelola bisnis Anda.
Ada 3 Layanan Unggulan Kami:
- Optimasi Toko dan Campaign
- Tingkatkan kenyamanan customer dengan CS dan Admin Toko
- Dapatkan performa iklan terbaik
Yuk daftar sekarang juga ke layanan Marketplace Enabler, nikmati keuntungannya dan siap-siap omzet jualan Anda meningkat!