Pernah dengar kata Account receivable dalam dunia bisnis? Kalau belum pernah yuk ketahui istilahnya.
Biasanya perusahaan memiliki bagian administrasi yang nantinya akan membuat catatan tentang bagaimana perkembangan perusahaan setiap bulannya.
Catatan atau laporan sangat di perlukan dalam membangun manajemen yang tertata rapih.
Kenapa begitu penting? Karena laporan perusahaan yang begitu tertata rapih akan menggambarkan bagaimana strategi manajemen kedepannya, dengan adanya laporan yang senantiasa dapat di analisa.
Dengan berbagai analisa, perusahaan tersebut dapat mengetahui kondisi perusahaan saat ini, apakah semakin semakin berkembang atau malah semakin menurun penghasilannya.
Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap decision maker kedepannya.
Baca juga: Ketahui Trik Jitu Bisnis! Sales Promosi: Definisi, Tujuan, dan Tips
Daftar Isi:
ToggleApa Itu Account Receivable?
Account receivable adalah catatan transaksi yang menjadi dasar perusahaan bisa menerima uang.
account receivable biasanya di sebut juga sebagai piutang usaha, selain itu jenis transaksi yang merupakan pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berhutang. Pihak yang memberi utang kepada perusahaan ini bermacam-macam mulai dari perorangan, perusahaan atau organisasi.
hal ini di lakukan agar penjual dapat menyimpan barang terlebih dahulu dan mendapatkan uang sesuai batas waktu yang telah di sepakati.
Banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak barang atau jasa.
Piutang yang dihasilkan dari penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha.
Ciri-Ciri Account Receivable
Ada tiga ciri utama yang pada piutang, di antaranya:
-
Tanggal Jatuh Tempo
Sistem tanggal jatuh tempo sering di gunakan oleh perusahaan yang meminimalkan pengeluaran modal di awal waktu.
Biasanya ini sebagai pengingat perusahaan untuk menagih hutang kepada pihak lain.
-
Nilai Jatuh Tempo
Merupakan sejumlah nilai transaksi utama yang ditambah bunga. Pembayaran berjatuh tempo ini menimbulkan ada yang disebut dengan bunga.
Jika perusahaan tidak sanggup membayar sesuai tanggal tempo maka perusahaan tersebut harus menanggung konsekuensinya.
-
Umur Jatuh Tempo
Umur jatuh tempo dalam penagihan piutang juga dibagi menjadi bulanan dan juga harian. Apabila sebuah piutang menggunakan penghitungan bulanan, maka waktu jatuh tempo sama dengan tanggal terjadinya piutang di bulan berikutnya.
Account receivable lebih mengarah kepada penagihan kewajiban pembayaran kepada pihak lain.
Biasanya tempo di berlakukan oleh perusahaan yang memberikan barang tanpa harus di bayar di awal, dengan durasi waktu seminggu, sebulan atau paling lama dua bulan.
Baca juga: Cara Menghitung HPP dan Rumusnya, Cari Tahu Disini!
Cara Mendapatkan Account Receivable
Ada beberapa usaha yang bisa diimplementasikan oleh perusahaan untuk mendapatkan piutang usahanya dari pihak lain.
Berikut adalah berbagai pilihan cara bagi perusahaan dalam mendapatkan account receivable:
1. Menetapkan Standar Prosedur
Standar Prosedur sangat di butuhkan bagi perusahaan yang ingin memudahkan proses cara pembayaran dari kedua belah pihak.
Contoh standar prosedur misalnya menetapkan waktu penagihan, skrip panggilan telepon, dan lain sebagainya.
2. Training Karyawan
Penting bagi perusahaan melatih karyawan untuk bisa bekerja di bidang yang memerlukan keahlian account receivable.
Dengan melatih karyawan maka karyawan akan siap menghadapi berbagai kondisi dari klien.
Karena banyak pula klien yang ketika di tagih sesuai jadwal jatuh temponya, belum bisa membayar.
Penolakan tersebut bermacam-macam ada yang tidak mau di temui, menghindar dari hutang atau bahkan memaki-maki tidak mau membayar.
3. Analisa Laporan Pembayaran
Sebelum melakukan kerjasama ada baiknya perusahaan meninjau perkembangan keuangan perusahaan.
Apakah pernah ada riwayat telat bayar atau memiliki banyak tagihan.
Biasanya agar berjalan aman, perusahaan menetapkan pembayaran COD dulu untuk awal kerjasama, hingga pada akhirnya setelah 3x COD lancar barulah perusahaan tersebut memberikan kesempatan kerjasama untuk account receivable 1 minggu hingga 1 bulan.
4. Ubah Waktu Jatuh Tempo
Jika Klien tidak mampu membayar karena penghasilannya sedang turun, maka perusahaan boleh memberikan kebijakan untuk memberikan waktu mundur dari tanggal jatuh tempo.
Namun hal ini bisa di lakukan jika perusahaan bisa menjamin bahwa klien tersebut bisa melunasi dengan waktu yang telah di berikan.
Biasanya hal ini di lakukan demi menjaga hubungan baik dengan klien kedepannya.
5. Agen Penagihan
Biasanya perusahaan telah merekrut karyawan khusus untuk menagih hutang.
Namun jika tidak ada tapi di rasa sangat perlukan, maka perusahaan bisa menggunakan jasa agen penagihan.
Contoh Account Receivable
Contoh account receivable yaitu ketika perusahaan melakukan penagihan pada konsumennya, seperti perusahaan PLN dan PAM yang melakukan penagihan di awal bulan atas pemakaian listrik dan air pada bulan sebelumnya.
Selain itu ada juga perusahaan yang menyediakan layanan pascabayar, usaha penyedia sistem pembayaran kredit, dan berbagai bentuk piutang usaha lainnya.
Peran Penting Account Receivable
Peran penting dalam account receivable adalah untuk mencegah kerugian dalam perusahaan.
Karena apabila ada pembayaran yang tersendat maka akan mempengaruhi,
Peran account receivable adalah melacak keterlambatan dalam pembayaran tersebut.
Melalui perhitungan rasio perputaran piutang, akan terlihat cepat atau lambatnya konsumen dalam melakukan pembayaran tagihan.
Sekian artikel istilah bisnis yang di sampaikan. Oh iya bertepatan dengan tanggal Hari Ibu, penulis mengucapkan : “Selamat Hari Ibu di Seluruh di dunia ya, semoga selalu sehat dan bahagia!” Nantikan artikel yang bermanfaat dan inspiratif lainnya di Everpro.id!