Tranformasi bisnis offline ke online merupakan salah satu strategi penting yang dapat dilakukan pelaku usaha makro maupun mikro agar bisa mempertahankan bisnisnya hingga jangka panjang.
Apalagi digitalisasi yang kian berkembang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk cara yang dilakukan konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Contohnya, jika sebelumnya masyarakat perlu ke pasar modern atau tradisional untuk membeli sesuatu, kini mereka cukup memanfaatkan smartphone dan berbelanja di e-commerce.
Untuk memahami pentingnya tranformasi digital dan cara melakukannya, artikel ini akan memberikan ulasan lengkap yang sangat bermanfaat bagi para pebisnis.
Daftar Isi:
TogglePentingnya Transformasi Bisnis Offline ke Online
1. Memperluas Jangkauan Pasar
Keutamaan dari tranformasi digital yaitu untuk meraih jangkauan pasar yang lebih luas.
Ketika menjalankan bisnis offline, target pasar terbatas pada mereka yang berada di sekitar tempat usaha. Namun, ketika beralih ke bisnis online, jangkauan pasar tidak memilih batasan.
Pebisnis bisa menjangkau siapapun yang menggunakan internet dengan berbagai pilihan platform, mulai dari media sosial, situs web, hingga e-commerce.
2. Bersaing dengan Kompetitor
Dengan meluasnya jangkauan pasar ke ranah digital, tranformasi bisnis dari offline ke online juga akan membantu pebisnis bersaing dengan kompetitornya.
Bukan hanya dengan kompetitor yang menjalankan bisnis online, namun juga dengan kompetitor yang masih mengandalkan saluran tradisional dalam berbisnis.
3. Meningkatkan Angka Penjualan
Mengalihkan bisnis ke ranah digital tentu memberikan peluang angka penjualan yang lebih besar.
Jika sebelumnya penjualan terbatas di toko offline dengan menunggu pelanggan datang, maka ketika tranformasi digital kamu bisa menjual produk/jasa di satu hingga lebih platform jual beli.
Dengan jangkauan pasar yang luas, bahkan kamu juga bisa memperoleh pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Selain itu, sistem pembayaran online yang lebih lengkap juga sangat mempengaruhi tingginya tingkat penjualan.
4. Meminimalisir Biaya Operasional
Tranformasi bisnis offline ke online sangat membantu pebisnis meminimalisir biaya operasional.
Dibandingkan dengan bisnis online yang lebih hemat biaya, mengelola toko fisik memakan dana yang lebih besar, mulai dari sewa toko, gaji karyawan, hingga pemeliharaan lainnya.
Sedangkan ketika menjalankan bisnis online, pebisnis bisa memilih tidak menyewa tempat usaha dan menjalankan bisnis dari rumah saja.
5. Mempertahankan Bisnis untuk Jangka Panjang
Pada akhirnya, beralih ke bisnis online akan sangat membantu pelaku usaha dalam mempertahankan bisnis untuk jangka panjang.
Bisa dibilang, tranformasi digital ini menjadi solusi agar bisnis terus langgeng dan tidak sepi.
Apalagi bisnis online menawarkan berbagai strategi pemasaran digital. Jadi, ada banyak upaya yang dapat dilakukan pebisnis agar bisnis semakin berkembang dan dikenal banyak orang.
Cara Transformasi Bisnis Offline ke Online
Setelah tahu pentingnya tranformasi bisnis offline ke online, maka pertanyaan paling banyak muncul yaitu, “bagaimana cara memulai bisnis online dari nol?”.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan secara bertahap:
1. Melakukan Riset dan Menemukan Segmentasi Pasar
Untuk mengawali tahapan transformasi bisnis digital, pebisnis harus melakukan riset pasar. Riset pasar bertujuan untuk mengetahui siapa yang harus menjadi target pasar di platform digital.
Hasil dari riset pasar bisa berupa segmentasi pasar, yaitu pengelompokkan calon konsumen mulai dari demografi, perilaku konsumen, minat, preferensi, hingga tren pasar terkini.
Selain itu, dengan riset pasar pebisnis juga bisa menguji kelayakan produk/jasa di ranah digital.
2. Membangun Situs Web Bisnis
Setelah memahami target pasar, saatnya membangun kehadiran online melalui berbagai platform digital salah satunya situs website bisnis.
Situs web ini bisa dijadikan sebagai platform utama untuk mengenalkan produk atau layanan bisnis kepada pasar yang lebih luas.
Ada banyak situs website bisnis, mulai dari meningkatkan kredibilitas hingga konversi penjualan. Selain itu, optimasi SEO untuk website juga bersifat organik alias gratis.
3. Membangun Identitas Bisnis di Media Sosial
Tidak hanya melalui situs web, membangun branding di media sosial juga sangat penting.
Kamu bisa memilih media sosial yang paling banyak dipakai oleh target pasar, seperti Instagram, TikTok, Facebook, X (Twitter) dan lain sebagainya.
Kemudian, buatlah konten pemasaran yang menarik, bisa dalam bentuk gambar maupun video.
Media sosial akan membantu pebisnis berinteraksi dengan pelanggan, mempromosikan produk/jasa, mengetahui tren terkini, hingga memberikan penawaran menarik.
4. Membuat Toko di Marketplace
Dampak digitalisasi juga mengubah perilaku belanja konsumen yang cenderung mencari dan membeli produk melalui e-commerce atau marketplace.
Karena itu, ketika tranformasi bisnis offline ke online, membuat toko di marketplace juga menjadi tahapanan yang sangat penting, terlebih jika tahu ada peluang besar dari platform ini.
Marketplace bisa mengantarkan bisnismu pada target penjualan yang tinggi setiap bulannya. Karena itu, pelajar strategi jualan di marketplace dan jangan takut untuk mencoba.
5. Menjalankan Iklan Berbayar
Agar hasil yang diharapkan bisa cepat tercapai, menjalankan campaign marketing atau iklan berbayar adalah strategi pemasaran digital yang paling efektif.
Iklan berbayar membantu bisnis online menjangkau calon pelanggan yang lebih spesifik dan yang paling mungkin berinteraksi dengan produk atau layanan.
Strategi ini mampu meningkatkan kesadaran merek hingga konversi penjualan.
Kamu bisa menyisihkan dana untuk menjalankan iklan berbayar melalui Google Ads, Instagram Ads, Facebook Ads, marketplace ads, influencer marketing, dan banyak lagi.
6. Gunakan Layanan Percakapan Pelanggan
Aspek yang tak kalah penting ketika beralih ke bisnis online yaitu pelayanan pelanggan. Karena tidak bertemu langsung dengan pelanggan, kamu perlu gunakan aplikasi percakapan pesan.
WhatsApp Business jadi salah satu aplikasi yang paling banyak dipakai oleh pebisnis online. Melalui fitur-fitur percakapan di WA bisnis, kamu bisa mengirim pesan instan ke pelanggan.
Ketika layanan percakapan memuaskan, pelanggan akan semakin nyaman dan loyal terhadap bisnis kamu. Mereka juga mendapat pengalaman positif ketika belanja online.
7. Mencari Layanan Ekspedisi Berkualitas
Sistem pengiriman juga akan sangat berdampak saat mengalihkan bisnis offline ke online. Karena pembelian produk secara online, jadi kirim paket ke pembeli memerlukan layanan ekspedisi.
Di beberapa situasi, kualitas pengiriman akan mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap toko online. Karena itu, pilihlah ekspedisi yang cepat, aman, dan efisien.
Sobat Everpro, itulah tahapan ketika bertranformasi dari bisnis offline ke online.
Bagi pebisnis online pemula yang belum pernah menyentuh ranah bisnis digital, mungkin cara-cara di atas terlihat sulit untuk dijalankan, sehingga muncul ketakutan untuk memulainya.
Tapi tidak perlu khawatir karena Everpro hadir sebagai solusi dari berbagai kebutuhan bisnis online, baik itu mengoptimalkan bisnis yang berjalan ataupun memulai bisnis dari nol.
Everpro akan membantu pebisnis online menjalankan berbagai tahapan di atas, melalui berbayar layanan yang tersedia, diantaranya:
- Everpro Shipping: Layanan kirim paket dari berbagai ekspedisi yang mudah dan murah.
- Everpro Chat: Layanan untuk menjangkau konsumen lewat aplikasi perpesanan.
- Everpro Funnel: Layanan mengoptimalkan kampanye iklan bisnis.
- Everpro Ads: Layanan iklan berbayar (Google Ads dan FB Ads) yang aman dan terjamin.
- Everpro Marketplace Enabler: Layanan untuk mengoptimalkan toko marketplace.
- Everpro Academy: Layanan pembelajaran untuk pebisnis online bersama mentor profesional.
Yuk, raih bisnis online yang sukses dengan daftar gratis sekarang juga di platform Everpro!